Bekasi, 14 Januari 2010 12:46
Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan membangun anjungan provinsi Papua Barat, di lahan terpisah dari enam provinsi pemekaran lainnya, yakni di sisi utara belakang Taman Burung.
Humas TMII Jerri Lahama, di TMII, Kamis (14/1) mengatakan, anjungan Papua Barat keberadaannya diperlukan di TMII untuk merepresentasikan seluruh provinsi di Indonesia berikut adat dan budayanya.
"Masih ada lahan lain di sisi selatan yang bisa digunakan untuk anjungan Papua Barat. Walaupun nanti terpisah TMII akan selalu mementingkan pengunjung untuk bisa menikmati keseluruhan anjungan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan menerapkan jalur lalu lintas searah jarum jam dan kendaraan yang lewat satu arah maka anjungan baru tersebut tetap akan mudah dijangkau pengunjung.
Pihak TMII, menurut Jerri, hanya menyediakan lahan, sedangkan untuk pembangunan fisik bangunan, isi dan keperluan displai diserahkan ke daerah bersangkutan.
Dari sisi wisatawan asing, wilayah di Indonesia timur terutama Papua menjadi anjungan favorit sendiri, selain anjungan Sumbar, Sulsel, Bali dan Jawa, sehingga anjungan Papua sudah sepatutnya dibangun.
Nantinya setelah tersedia lahan untuk Papua Barat, manajemen akan menyampaikan ke pemerintah provinsi setempat agar segera bisa dilakukan pembangunannya.
Untuk provinsi pemekaran lain seperti Maluku Utara, Banten, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Gorontalo dan Keppri sudah memiliki anjungan sendiri di TMII dan kini sudah ramai dikunjungi wisatawan.
"Keenam provinsi yang memiliki anjungan disebut anjungan terpadu yang letaknya berada di sisi utara dekat taman burung," tegasnya.
Bagi provinsi yang sudah memiliki anjungan, pemerintah daerah setempatlah yang merawat, mengisi acara, memajang displai. Ada kecendrungan beberapa provinsi ingin melakukan pengembangan seperti Sumatera Utara yang menambahkan rumah Deli dan Karo serta Kalbar dengan rumah Baluknya.
Terkait dengan kegiatan pagelaran seni dan budaya di setiap anjungan, Jerri menyatakan beberapa daerah sudah rutin menampilkan kegiatan terutama provinsi di pulau Jawa, beberapa provinsi di Sumatera dan yang masih agak kurang dari provinsi di Sulawesi.
Untuk provinsi pemekaran yang rutin melaksanakan pagelaran dan paket khusus diantaranya Bangka Belitung dan Banten sesuai "Calender of event" dari TMII.
Beberapa provinsi dianjungannya juga sudah menyediakan makanan khas daerah seperti Sulawesi Utara dengan bubur Manado dan NAD dengan mie Acehnya yang bisa dinikmati oleh setiap pengunjung. [TMA, Ant]
Manajemen Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akan membangun anjungan provinsi Papua Barat, di lahan terpisah dari enam provinsi pemekaran lainnya, yakni di sisi utara belakang Taman Burung.
Humas TMII Jerri Lahama, di TMII, Kamis (14/1) mengatakan, anjungan Papua Barat keberadaannya diperlukan di TMII untuk merepresentasikan seluruh provinsi di Indonesia berikut adat dan budayanya.
"Masih ada lahan lain di sisi selatan yang bisa digunakan untuk anjungan Papua Barat. Walaupun nanti terpisah TMII akan selalu mementingkan pengunjung untuk bisa menikmati keseluruhan anjungan," ujarnya.
Ia mengatakan, dengan menerapkan jalur lalu lintas searah jarum jam dan kendaraan yang lewat satu arah maka anjungan baru tersebut tetap akan mudah dijangkau pengunjung.
Pihak TMII, menurut Jerri, hanya menyediakan lahan, sedangkan untuk pembangunan fisik bangunan, isi dan keperluan displai diserahkan ke daerah bersangkutan.
Dari sisi wisatawan asing, wilayah di Indonesia timur terutama Papua menjadi anjungan favorit sendiri, selain anjungan Sumbar, Sulsel, Bali dan Jawa, sehingga anjungan Papua sudah sepatutnya dibangun.
Nantinya setelah tersedia lahan untuk Papua Barat, manajemen akan menyampaikan ke pemerintah provinsi setempat agar segera bisa dilakukan pembangunannya.
Untuk provinsi pemekaran lain seperti Maluku Utara, Banten, Sulawesi Barat, Bangka Belitung, Gorontalo dan Keppri sudah memiliki anjungan sendiri di TMII dan kini sudah ramai dikunjungi wisatawan.
"Keenam provinsi yang memiliki anjungan disebut anjungan terpadu yang letaknya berada di sisi utara dekat taman burung," tegasnya.
Bagi provinsi yang sudah memiliki anjungan, pemerintah daerah setempatlah yang merawat, mengisi acara, memajang displai. Ada kecendrungan beberapa provinsi ingin melakukan pengembangan seperti Sumatera Utara yang menambahkan rumah Deli dan Karo serta Kalbar dengan rumah Baluknya.
Terkait dengan kegiatan pagelaran seni dan budaya di setiap anjungan, Jerri menyatakan beberapa daerah sudah rutin menampilkan kegiatan terutama provinsi di pulau Jawa, beberapa provinsi di Sumatera dan yang masih agak kurang dari provinsi di Sulawesi.
Untuk provinsi pemekaran yang rutin melaksanakan pagelaran dan paket khusus diantaranya Bangka Belitung dan Banten sesuai "Calender of event" dari TMII.
Beberapa provinsi dianjungannya juga sudah menyediakan makanan khas daerah seperti Sulawesi Utara dengan bubur Manado dan NAD dengan mie Acehnya yang bisa dinikmati oleh setiap pengunjung. [TMA, Ant]
Sumber : http://www.gatra.com/2010-01-14/artikel.php?id=133897