Boven Digoel (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Boven Digoel, Papua kini membangun sendiri pembangkit listrik tenaga diesel untuk mencukupi kebutuhan listrik sebab pasokan dari PT PLN sangat minim.

Seorang operator pembangkit listrik di Boven Digoel, Abraham Aremis di Boven Digoel, Sabtu, mengatakan, pembangkit listrik itu mampu memenuhi semua kebutuhan listrik sehingga tidak ada lagi pemadaman.

Untuk mengoperasikan pembangkit itu, katanya, Pemkab Boven Digoel bekerja sama dengan perusahaan swasta dan PT PLN.

Pembangkit itu memiliki enam mesin dengan kapasitas maksimal 1.780 kilovolt yakni dua mesin masing 640 kilovolt dan empat mesin masing-masing 250 kilovolt.

"Saat siang hari, kami hanya mengoperasikan satu mesin saja yakni 640 kilovolt sedangkan malam hari dua mesin. Mesin-mesin lainya dipakai sebagai cadangan," kata Abraham Aremis.

Ia mengatakan, kebutuhan bahan bakar pembangkit sebanyak 70 ton solar per bulan.

Tokoh agama yang juga Ketua Forum Komunikasi Antar Gereja Boven Digoel, Robertus Sukiswati mengatakan, listrik di wilayahnya telah menyala 24 jam sehari.

"Sejak 2007, listrik menyala terus 24 jam. Sebelumnya, terjadi pemadalam 6 sampai 12 jam sehari," kata Robertus Sukiswati .

Ia mengatakan, pasokan listrik itu tercukupi setelah pemerintah daerah setempat membangun pembangkit listrik sendiri sehingga tidak lagi bergantung sepenuhnya kepada pasokan PT PLN.

"Dibandingkan dengan daerah pemekaran lain seperti Mappi atau Asmat, listrik di sini jauh lebih bagus," katanya.

Menurut dia, ketersediaan pasokan listrik yang cukup membuat aktivitas ekonomi warga meningkat dengan tumbuhnya berbagai usaha kecil dan sektor perdagangan.

"Banyak orang mulai membuat kue dan makanan karena listrik sudah tidak padam lagi," katanya.

Bahkan, katanya, usaha pengolahan kayu, telah ada di daerah itu padahal sebelumnya tidak ada sama.
(S027/R009)