Sabtu, 24 April 2010

Seperempat Anggaran Negara untuk Bangun Jalan di Papua

Kamis, 22 April 2010 | 17:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Sekitar 25 persen Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2010 untuk sektor infrastruktur dialokasikan untuk pembangunan jalan di wilayah Papua. Kementerian ini mendapatkan Rp 805 miliar dari APBN Perubahan.

“Dari jumlah itu Rp 238 miliar dialokasikan untuk (peningkatan ruas jalan) Papua. Selebihnya sebagian besar untuk infrastruktur pengairan,” kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto di sela acara peringatan “Hari Air Dunia” di Jakarta, Kamis (22/4).

Terdapat 11 ruas jalan di Papua yang sedang dibangun dan menjadi prioritas pembangunan infrastruktur. 11 ruas jalan itu adalah Sorong-Makbon-Mega (88 Km), Sorong-Klamono-Ayamaru-Kebar-Manokwari (536 Km), Manokwari-Bintuni (253 Km), Fakfak-Hurimber-Bomberay (161 Km), Nabire-Wagete-Enarotali (262 Km), Timika-Mapurujaya-Pomako (42 Km), Serui-Menawi-Saubeba (49 Km), Jayapura-Wamena-Mulia (733 Km), Jayapura-Sarmi (364 Km), Jayapura-Hamadi-Holtekamp-Bts. Papua Nugini (53 Km), Merauke-Woropko (557 Km).

Selama kurun waktu 2005 sampai 2009, Kementerian Pekerjaan Umum telah mengalokasikan lebih dari Rp 2,343 triliun untuk pembangunan jalan di Papua dan Rp 1,219 triliun untuk Papua Barat.

Selain untuk Papua, alokasi APBN Perubahan juga dibagi untuk pembangunan jalan di koridor ekonomi, yaitu jalur Lintas Timur Sumatera, Pantai Utara Jawa, Lintas Selatan Kalimantan, Lintas Barat Sulawesi, dan jalur timur mulai Bali, Lombok sampai Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Sesuai dengan arahan Presiden di Tampak Siring kemarin supaya kita meningkatkan domestic connectivity untuk mendukung perokonomian nasional,” ujar Djoko. Ia menambahkan jalan di koridor ini harus ditingkatkan ke kondisi mantap.

Belum semua jalan yang termasuk koridor ekonomi terhubung. Misalnya jalur lintas selatan Kalimantan. Meski sudah tersambung tetapi belum semua jalur terpoles dengan aspal. Sedangkan di lintas barat Sulawesi meski konstruksi beton sudah terpasang namun belum semua jalur sudah terhubung. “Kita usahakan supaya ini cepat diselesaikan. Tetapi tentu secara bertahap,” katanya.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan, total panjang jalan yang dibangun di koridor ekonomi selama lima tahun mendatang akan mencapai 20.000 kilometer. “Anggaran untuk ini akan dialokasikan secara bertahap melalui APBN 2010-2014 secara bertahap. Sampai kondisinya baik seluruhnya,” ujarnya.

KARTIKA CANDRA

Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/04/22/brk,20100422-242524,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar